Cara Membuat Diagram Pareto

> Hello Sohib EditorOnline, kali ini kita akan membahas tentang cara membuat diagram pareto. Diagram pareto adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisa sebab-akibat dalam masalah bisnis dan industri. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat diagram pareto secara detail.

1. Apa Itu Diagram Pareto?

Diagram Pareto ditemukan oleh seorang ekonom bernama Vilfredo Pareto. Diagram ini juga dikenal sebagai 80/20 rule. Artinya, 80% dari masalah berasal dari 20% penyebab utama. Diagram ini dapat membantu manajer dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dapat menghambat bisnis.

2. Kapan Diagram Pareto Digunakan?

Diagram Pareto digunakan ketika permasalahan atau masalah bisnis harus diidentifikasi dan dipecahkan. Misalnya, penurunan penjualan di toko retail dapat diidentifikasi dengan menggunakan diagram Pareto. Hal ini karena, diagram Pareto dapat membantu menemukan penyebab utama dari penurunan penjualan.

3. Langkah Pertama dalam Membuat Diagram Pareto

Langkah pertama dalam membuat diagram Pareto adalah mengumpulkan data terlebih dahulu. Data tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi penyebab utama dari masalah bisnis. Data yang dibutuhkan dapat berupa jumlah penjualan, jumlah retur barang, atau jumlah komplain pelanggan. Setelah data terkumpul, selanjutnya adalah menghitung presentase dari masing-masing penyebab.

3.1 Contoh Pengumpulan Data

Berikut adalah contoh pengumpulan data untuk masalah penurunan penjualan di toko retail:

Penyebab Jumlah Presentase
Kebersihan toko 100 25%
Persediaan barang yang kurang 120 30%
Pelayanan pelanggan yang buruk 80 20%
Harga yang terlalu mahal 100 25%

4. Langkah Kedua dalam Membuat Diagram Pareto

Langkah kedua dalam membuat diagram Pareto adalah menghitung presentase kumulatif dari masing-masing penyebab. Presentase kumulatif adalah jumlah presentase dari penyebab-penyebab sebelumnya ditambah dengan presentase penyebab yang sedang dihitung.

4.1 Contoh Presentase Kumulatif

Berikut adalah contoh presentase kumulatif dari data pada tabel di atas:

Penyebab Jumlah Presentase Presentase Kumulatif
Kebersihan toko 100 25% 25%
Persediaan barang yang kurang 120 30% 55%
Pelayanan pelanggan yang buruk 80 20% 75%
Harga yang terlalu mahal 100 25% 100%

5. Langkah Ketiga dalam Membuat Diagram Pareto

Langkah ketiga dalam membuat diagram Pareto adalah membuat diagram batang vertikal dengan sumbu kiri dan kanan. Sumbu kiri menunjukkan jumlah penyebab, sedangkan sumbu kanan menunjukkan persentase kumulatif.

TRENDING 🔥  Cara TF Pulsa dari Axis ke Telkomsel

5.1 Contoh Diagram Pareto

Berikut adalah contoh diagram Pareto dari data pada tabel di atas:

Diagram Pareto
Diagram Pareto Source Bing.com

6. FAQ

6.1 Apa Manfaat dari Diagram Pareto?

Manfaat dari diagram Pareto adalah dapat membantu dalam mengidentifikasi penyebab utama dari masalah bisnis. Hal ini dapat membantu manajer dalam memecahkan masalah dan meningkatkan kinerja bisnis.

6.2 Dapatkah Diagram Pareto Digunakan dalam Industri?

Ya, diagram Pareto dapat digunakan dalam industri untuk mengidentifikasi masalah produksi dan meningkatkan efisiensi produksi.

6.3 Bagaimana Cara Menghitung Presentase Kumulatif?

Presentase kumulatif dapat dihitung dengan menjumlahkan presentase penyebab-penyebab sebelumnya dengan presentase penyebab yang sedang dihitung.

6.4 Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Mendapatkan Data untuk Diagram Pareto?

Setelah mendapatkan data untuk diagram Pareto, langkah selanjutnya adalah menghitung presentase dari masing-masing penyebab dan presentase kumulatif. Selanjutnya, membuat diagram Pareto dan mengidentifikasi penyebab utama dari masalah bisnis.

6.5 Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Penyebab Utama Ditemukan?

Setelah penyebab utama ditemukan, langkah selanjutnya adalah menyelesaikan masalah dengan mengambil tindakan yang sesuai. Misalnya, jika kebersihan toko adalah penyebab utama penurunan penjualan di toko retail, maka toko harus memperbaiki kebersihan toko agar penjualan dapat meningkat.

Kesimpulan

Demikianlah artikel tentang cara membuat diagram Pareto. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, kita dapat mengidentifikasi penyebab utama dari masalah bisnis dan memecahkan masalah tersebut. Dalam kegiatan bisnis dan industri, penting untuk selalu mencari cara untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi. Diagram Pareto dapat menjadi salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis.

Cara Membuat Diagram Pareto